Tangis menyelimuti malam hening
Mencekam, tercekat di tenggorokan malam
Biuh-biuh isak menyatu dengan deru angin
Menyibak gelap kilatan halilintar
Tatap mata tajam menggores setajam belati
Getar suara memecah malam sunyi
Menggelegar di dinding-dinding malam
Malam kian mencekam
Cakar tajam rindu yang mengoyak
Di sanubari hati darah mengalir
Lenguhan panjang bidadari malam
Lunglai bersama rebahnya ilalang diterpa badai
Lelah jemari mengapai
Disisi tepian hati terselip nyeri
Nyeri karna cakar tajam rindu
Masih tersemai digelap malam berpangku
Cakar tajam rindu mu begitu dahsyat
Melesat secepat kilat merasuk dinding hati
Gelegarnya bagai dentuman sambaran halilintar
Hingga meruntuhkan air mata digelap malam
Cakar tajam rindu…..
Mencabik-cabik ulu hati
Hingga netra tak tenang terpejam
Mengelitik resah diantara nafas panjang dawai malam
0 komentar:
Posting Komentar
Blog ini DOFOLLOW. Tuliskan comentar Anda, Anda akan mendapatkan blaclink secara otomatis.