Sunyi malam meluruhkan air mataku
Menanti seuntai janji yang pernah kau beri untukku
Dimana janjimu..........?
Yang dulu pernah kau ucap saat rinai senja di pelataran rumahmu
Seuntai janji kini masih ku nanti
Tiada kabar darimu
Tiada berita, tiada sapa
Apa lagi senyummu di hadapanku
Mungkin janji itu tiada arti bagimu
Terucap lewat lidah tak bertulangmu
Tahukah kau.....!!!!
Seuntai janjimu itu membersitkan luka di hatiku
Hingga kini aku masih menunggumu
Tak akan pernah ku lupa
Hingga detik akhir nafas hidupku
Seuntai janji mu kan tetap terpatri di sanubariku

maafkan aku bl pernah terucap janji kpd mu.....
BalasHapusseuntai janti
BalasHapusyang telah ia beri
jangan simpan dihati
karna itu sudah ia anggap basi
dan jangan menunggunya lagi
cari saja pengganti
hhiihihi :)
@weblog Ask : udah kumaafin kok, tapi maaf aku belum bisa melupakan janji itu
BalasHapus@anisayu : aku tahu janji itu telah basi
betapa ingin aku tak menunggunya lagi
meski kini telah kutemukan pengganti
janji itu tetap terpatri
Memang dengan puisi selalu saja bisa untuk mengungkapkan rasa melalui rangkaian kata. Moga aja yg dinanti bisa mengerti :)
BalasHapusHappy blogging, selamat berkarya
Makasih buat kunjungan mas Arie. Dengan puisi aku bisa mengungkapkan perasaan yang berkecamuk dihatiku.
BalasHapushati berkecamuk jadi puisi
BalasHapustangan berkecamuk jadi masakan
:)
selamat brkarya Mbak, ato boleh aq manggil Bunda y hehehe
boleh aja, aku akan lebih senang pastinya.
BalasHapus