Kamis, 10 Mei 2012

"Untukmu" Yang Kuberi Cinta

Ruang dan waktu telah memisahkanmu dariku
Masih ku merinduimu dalam semu lamunanku
Menyayangimu meski tak mampu menyanding ragamu

Bila Nanti tiba waktu akhirku 
Dan tak mampu lagi genggam erat jemarimu
Ku ingin kau temui aku diujung nafasku
Genggam jemariku seperti senja yang lalu
 Berikan sesungging senyummu yang selalu kurindu

Bila nanti maut menjemputku
Antarkan kepergianku dengan tulus senyummu
Biar tenang ku menjauh darimu
"Untukmu" yang kuberi cinta





 

15 komentar:

  1. aku ga mau
    ketemu diakhir waktu
    tapi aku ingin slalu menyentuhmu
    dalam dekapan lembut senyummu
    yang selalu manis bagai madu
    dari sekarang hingga ajal jemput nyawaku

    untukmu yang kuberi cinta

    ______________________

    puisimu sedih ah hikz....

    BalasHapus
  2. sejujurnya akupun begitu
    namun apalah dayaku
    ruang dan waktu memisahkan cintaku

    jangan sedih yach
    karena aku ingin berbagi senyum denganmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedihku langsung minggat,
      senyummu telah aku dapat,

      hehehe makasih :)

      Hapus
  3. aku ga bisa mengimbangi dengan puisi seperti kalian berdua
    kudatang berkunjung untuk menyapa
    mengucapkan salam kenal di kunjungan perdana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tak jadi masalah
      makasih tuk kunjungannya
      Salam kenal kembali

      Hapus
  4. Sedih sekali maknanya
    Apakah tak ada seorangpun
    Yang sanggup mengisi kekosongan hatinya?

    Semoga yg dicinta dapat mengerti
    Sebelum nyawa terlepas dari raga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sungguhpun telah ada yang mengisi hampa jiwanya
      Cintanya pada kekasihnya tak dapat digantikan
      cintanya segenap jiwa dan raga
      ia tetap menyinta, meski yang dicinta kini membencinya

      Hapus
    2. Rindu itu deru...
      Yang mengikis kalbuku
      Ikhwal...
      Aku menamakannya
      Siksa....

      CINTA SEJATI AKAN KEMBALI KEPADA PECINTA SEJATINYA

      Hapus
  5. apa ini curahan perasaanmu mbak...??

    :)

    BalasHapus
  6. waduh ini yang bisa bikin saya tidak bisa komen, hehe mantab puisinya sobat

    BalasHapus
  7. dari dulu susah bener klow komenin puisi...

    tetap berkarya ajah deh..

    BalasHapus
  8. Biarkan senja menghilang
    Terbunuh kan malam
    Karena sesungguhnya mereka akan mendatangkan bulan
    Maka tataplah, bulan itu
    Disanalah pandangan kita bertemu
    Bisikkan rindu itu
    sungguh akan terdengar kerelung hatiku

    musim boleh menyeretku
    Menjauh darimu
    Tapi mereka tak sekalipun bisa
    Menghapus nama mu
    Di hatiku


    Selamat malam ida aida
    Maaf, saya lancang membalas puisinya
    Abisnya gak tahan baca puisi kamu
    menyentuh sekali. Seolah aku bisa merasakan rindu yg kau rasakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih,
      puisimu juga sangat indah
      seindah getaran-getaran rinduku
      meski kadang terasa menyentak sukmaku
      merobek sanubariku
      aku tetap menikmati
      meski dengan rasa perih di ulu hati

      Hapus

Blog ini DOFOLLOW. Tuliskan comentar Anda, Anda akan mendapatkan blaclink secara otomatis.