Minggu, 06 Mei 2012

Tangisan Hati



Ku nikmati perih ini
Ku hadapi getir ini
Ku tahan sakit setiap sayatan yang mengiris hati
Pedih memang....
Sakit, nyeri di ulu hati
Aku terima pedas kata-katamu
Aku terima sindiran keras mu
Kau benar, aku sudah tak lagi berarti di matamu, di hatimu
Maafkan aku masih mencintaimu
Maafkan aku masih merinduimu
Andai saja aku bisa....
Andai saja aku mampu
Akan kubuang seluruh bayangmu, agar tak membayangi kehidupanku
Andaikan ada yang sanggup
Akan ku bedah hatiku, dan ku amputasi bagian yang terkena virus cintamu
Tapi kemana....????
Kemana aku harus mengamputasikan hatiku
Apa kau pikir aku sengaja menyimpan perasaan ini
Apa kau pikir aku sengaja menyimpan cinta ini
Tidak....
Aku telah mengusirnya berkali-kali
Apa kau tahu aku tersiksa dengan semua ini
Hatiku pedih, pedih karna cinta yang menyiksa ini
Kau tahu kenapa????
Karena separoh hatiku ikut pergi bersamamu
Separoh hatiku tersandra olehmu
Aku tersiksa
Tersiksa dengan kerinduanku padamu
Apa kau tahu...
Apa kau rasa...
Apa kau paham....
Desiran rindu yang menyayat kalbuku
 Aku tak ingin lagi menghubungimu
Apalagi memintamu menghubungiku
Aku ingin engkau bahagia
Aku ingin engkau tentram bersama "Dia"
Meski kutahu
Bahagiamu di atas pedih hati dan deraian airmata dukaku
Do'aku selalu untukmu
" SEMOGA KAU BAHAGIA"



 

18 komentar:

  1. Ikutan terharu membaca puisi ini
    Moga saja ini hanya sekedar tulisan
    Namun jika memang kenyataan yg ada seperti ini, ya semoga bisa menguatkan hati utk tidak selalu menagis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas ini kisah cinta yang nyata
      dan mungkin juga ada di sekitar kita

      Hapus
  2. aku mengalamai hal ini
    menangis dalam hati
    tapi tak kuat lagi
    pecahlah airmata nyeri

    aku tak mau menodai
    indahnya rindu ini
    kubiarkan tetap dihati
    tak ada niat mengusir pergi
    walau airmata hiasi hari hari...

    BalasHapus
    Balasan
    1. rindu memang terasa indah
      tapi rinduku ini tak sudah tak indah
      karena rinduku berpayung gelisah
      dan mengundang tangisan resah

      Hapus
    2. tak perlu gelisah,
      resah akan jadi indah,
      bila payungmu kau rubah,
      dengan warna rindu yang cerah,
      warna gundah akan kalah....

      Hapus
    3. senja ini begitu indah
      resah hatiku hilanglah sudah
      warna gundahkupun perlahan kalah
      oleh syairmu penghapus resah

      Hapus
  3. Puisinya jangan yang sedih terus dong ..... jadi pengen nangis nih ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. maafkan....
      tapi aku tak mengajakmu untuk menangis
      senyum aja yang....
      hehehehe

      Hapus
  4. behhh puisinya top margotop good marsogood. hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kuucapkan untukmu

      Hapus
    2. Heheheee, Bahasa puisinya tingkat dewa tuh sob. kwkwkw

      Hapus
    3. Masak sih......?????????? biasa aja kali....

      Hapus
  5. tangisan hatinya jangan berlama-lama ya....hehe...puisinya bagus sekali aida....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah gak nangis kok, kan udah di tegok Mami Zidane. Makasih

      Hapus
  6. Kunjungan pagiii
    haduuh jadi sedih bacanya
    yang sabar ya mbak
    suatu saat mbak akan dapat yang lebih baik dari dia
    amiiin
    semangaaatttt

    BalasHapus
  7. god Ilike..
    sampai saya terharu baca semua pos

    BalasHapus

Blog ini DOFOLLOW. Tuliskan comentar Anda, Anda akan mendapatkan blaclink secara otomatis.