Masih ku merinduimu dalam semu lamunanku
Menyayangimu meski tak mampu menyanding ragamu
Bila Nanti tiba waktu akhirku
Dan tak mampu lagi genggam erat jemarimu
Ku ingin kau temui aku diujung nafasku
Genggam jemariku seperti senja yang lalu
Berikan sesungging senyummu yang selalu kurindu
Bila nanti maut menjemputku
Antarkan kepergianku dengan tulus senyummu
Biar tenang ku menjauh darimu
"Untukmu" yang kuberi cinta

aku ga mau
BalasHapusketemu diakhir waktu
tapi aku ingin slalu menyentuhmu
dalam dekapan lembut senyummu
yang selalu manis bagai madu
dari sekarang hingga ajal jemput nyawaku
untukmu yang kuberi cinta
______________________
puisimu sedih ah hikz....
sejujurnya akupun begitu
BalasHapusnamun apalah dayaku
ruang dan waktu memisahkan cintaku
jangan sedih yach
karena aku ingin berbagi senyum denganmu
sedihku langsung minggat,
Hapussenyummu telah aku dapat,
hehehe makasih :)
aku ga bisa mengimbangi dengan puisi seperti kalian berdua
BalasHapuskudatang berkunjung untuk menyapa
mengucapkan salam kenal di kunjungan perdana :)
tak jadi masalah
Hapusmakasih tuk kunjungannya
Salam kenal kembali
Sedih sekali maknanya
BalasHapusApakah tak ada seorangpun
Yang sanggup mengisi kekosongan hatinya?
Semoga yg dicinta dapat mengerti
Sebelum nyawa terlepas dari raga
Sungguhpun telah ada yang mengisi hampa jiwanya
HapusCintanya pada kekasihnya tak dapat digantikan
cintanya segenap jiwa dan raga
ia tetap menyinta, meski yang dicinta kini membencinya
Rindu itu deru...
HapusYang mengikis kalbuku
Ikhwal...
Aku menamakannya
Siksa....
CINTA SEJATI AKAN KEMBALI KEPADA PECINTA SEJATINYA
Semoga
Hapusapa ini curahan perasaanmu mbak...??
BalasHapus:)
waduh ini yang bisa bikin saya tidak bisa komen, hehe mantab puisinya sobat
BalasHapusmakasih untukmu
Hapusdari dulu susah bener klow komenin puisi...
BalasHapustetap berkarya ajah deh..
Biarkan senja menghilang
BalasHapusTerbunuh kan malam
Karena sesungguhnya mereka akan mendatangkan bulan
Maka tataplah, bulan itu
Disanalah pandangan kita bertemu
Bisikkan rindu itu
sungguh akan terdengar kerelung hatiku
musim boleh menyeretku
Menjauh darimu
Tapi mereka tak sekalipun bisa
Menghapus nama mu
Di hatiku
Selamat malam ida aida
Maaf, saya lancang membalas puisinya
Abisnya gak tahan baca puisi kamu
menyentuh sekali. Seolah aku bisa merasakan rindu yg kau rasakan
terima kasih,
Hapuspuisimu juga sangat indah
seindah getaran-getaran rinduku
meski kadang terasa menyentak sukmaku
merobek sanubariku
aku tetap menikmati
meski dengan rasa perih di ulu hati