Ini hanya goresan suara hati
Yang terasa menikam sanubari
Goresan suara hati yang terluka
Pedih nian terasa di dada
Haruskah ku mencarimu ke sana
Agar lepas beban di dada
Atau aku harus menunggumu hingga tutup usia
Lalu sampai kapan hati ini tersiksa
Tersiksa karna cinta tak menyatukan kita
Oh....kepada siapa harus kubagi duka
Duka yang takkan pernah ada penawarnya
telah kucoba melupakannya
Namun cinta terasa kian dalam padanya
Rindu terasa kian menyiksa bathinku
Oh.... hanya lengguhan panjang
Diujung nafasku
Untukmu yang disana
Tolong mengerti sedikit saja tentang hatiku
Tolong pahami perasaanku
Haruskah cinta ini menikamku
aku coba tuk ngerti kok da. .. nih makanya aku berkunjung. .. dan aan berkunjung sllau. . . hehehehehe
BalasHapusmaap ya telat. .. . . piiiiissss..
Semangat Gan ... ada kemauan pasti ada jalan ... yang penting doanya jangan dilupakan.
BalasHapusmet malem.... maap baru bs brkunjung, dah banyak ketinggalan mnikmati puisinya... baca satusatu ahhhh :)
BalasHapusTabah : makasih tuk pengertiannya, ditunggu kunjungan berikutnya.
BalasHapusSundul : masih semangat kok, dan akan selalu berdo'a pastinya.
BalasHapusHai Wiwin makanya sering-sering berkunjung biar gak ketinggalan hehehe.... makasih tuk kunjungannya
BalasHapuskunjungan siang. . .. . :)
BalasHapuswah suasana hatinya sedang tidak baik rupanya.
BalasHapuskunjungan sore. . .. :)
BalasHapusDrieant : he-eh, tapi karna kunjunganmu kini suasana hatiku lg berbunga-bunga. Makasih dah kunjung, jangan lupa kunjung lagi ya!!!!
BalasHapusTabah : met sore makasih kunjungannya
apa kau pernah berkata
BalasHapusbahwa kau cinta dia
jika ia tak merespon rasa
coba kau mengerti dia
bahwa rindu tak bisa dipaksa
karna cinta tak mungkin menyiksa
pahami akan arti cinta
maka senyummu kan ceria
makasih :)
cinta,...
BalasHapusjgn lupa setiap kau beranikan hatimu mendekat pd rasa ini, pastikan siapkan hati juga untuk merasakan pahit getirnya :)
Anisa : telah kucoba mengerti dan memahami
BalasHapusakupun menyadari cinta tak mesti memiliki
Irma : aku berusaha untuk kuat
BalasHapusnamun sering kali air mataku luruh