Senin, 11 Maret 2013

Tanggisku Malam ini

Inilah Tangisanku malam ini. suara hati yang paling murni. Ku gores dengan kejujuran. Masih dengan bersimbah air mata. Ku tatapi fotomu. Rasa tak percaya. Dengan semua yang kau lakukan pada hati ini. Aku mencintaimu. Aku menyayangimu, dengan sepenuh hati dan perasaanku. Telah berulang kali keinginan hati ini ku katakan padamu. Tapi engkau tak pernah mau mengerti. Engkau tak pernah mau peduli. Ternyata mencintaimu sesakit ini. Mencintaimu seperih ini. Aku telah coba mengerti. Aku telah coba tuk memahami. Tetapi ternyata itu sakit sekali. Aku tahu hatimu telah terbagi-bagi. Tapi aku mencintaimu. Hanya satu yang selalu kuharap dan kuminta darimu. Aku hanya ingin berbagi dengan satu hati, tidak lebih. Terlalu beratkah permintaanku. Aku tak ingin berbagi dengan banyak hati. Bisakah engkau mengerti itu. Dan dapatkah kau penuhi inginku. Cinta……………..terlalu beratkah permohonanku

Serasa hati tak sanggup lagi, terlalu pedih kisah yang harus aku jalani. tetapi, mengakhirinya aku lebih tak sanggup lagi. Hati ini telah terjerat pada cintamu. Hati ini telah terikat erat di hatimu. Kini hanya pada dinding malam ku lukiskan rasa hatiku.

Aku terus berharap dan akan terus berharap pada ketulusanmu, pada putih kasihmu. Satu yang harus kau tahu. aku hanya ingin berbagi dengan satu hati. Itu jika engkau tak berkeberatan. Jika hatimu berat, biarlah ............ aku rela hati ini kau sakiti. Aku rela hati ini kau rejam. Aku ingin suatu saat engkau sadar aku mencintaimu dengan rasa keikhlasan dan ketulusan.

Biarkan air mata ini sat ini berderaian. di tabir gelabnya malam senantiasa ku sandarkan sebuah pengharapan.
Aku tak peduli, bila harapan ini hanya sebuah kesia-siaan. Semoga suatu hari nanti engkau memahami tulusnya rasa ini. Meski kisah ini harusnya tak boleh terjadi. Tapi inilah kisah yang kita jalani.
Dan aku sadar, aku tak berhak menuntut apalagi meminta padamu.
Aku mengerti posisiku di hatimu. Aku sadar siapa aku di hatimu. Sungguh tak layak dan patut aku meminta padamu.

Biarlah ku gores pedih ini di sini. Ku harap engkau mau mengerti asa yang senantiasa ku pahat di dinding hati.





 03.49.03.11.013

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini DOFOLLOW. Tuliskan comentar Anda, Anda akan mendapatkan blaclink secara otomatis.