Selasa, 30 Agustus 2011

Gema Takbir Di Malam Fitri

Allahu Akbar... Allahu Akbar .... Allahu Akbar
Seiring menghilangnya kemuning dilangit senja
Kini berganti gelap menjelma
Riuh anak -anak mengumandangakan suara takbir, tahlil dan tahmid
Bergetar dalam hati
Betapa agung kebesaran-Mu
Seluruh umat memuji akan kebesaran-Mu
Kini kuraih kemenangan-Mu
Tak terasa air mata menetes dipipiku
Sembaridiam aku aku mengucap
Allahu Akbar allahu Akbar Walillah hilham
Gema takbir dimalam fitri
Bercampur dengan derap suara kendaraan
Berpawai seraya mengumandangkan takbir
Bunyi bedugpun berpacu dengan suara petasan anak-anak
Ya Allah betapa sempurna malam fitri-Mu
Gema takbir dimalam fitri
Mungkinkah kan ku jelang gema-Mu ditahun yang akan datang
READMORE - Gema Takbir Di Malam Fitri

Senin, 29 Agustus 2011

Malaikat Cinta

Kau tenggelamkan aku dalam lautan kasihmu
Kau buai dengan kelembutan belai mu
Penuh kasih dengan segala kehangatan cinta
Aku benar-benar terlelap
Dan hanyut dalam pesona indah cintamu
Terus terbuai dalam mimpi
Hingga saat aku terjaga
Kau telah tinggalkan aku sendiri
Bersama luka yang menganga dalam dada
Aku terpuruk, lemah, terkulai tak berdaya
Hingga malaikat cinta datang jamah hatiku
Dan memberi penerangan yang amat indah
Malaikat cinta yang memberi sinar terhangat
Sehangat sinar sang mentari pagi
Malaikat cinta yang memberi kasih teramat lembut
Selembut embun diesok hari
Malaikat cinta yang memberi kasih tiada batas
Bagaikan lautan yang tida bertepi
Malaikat cinta yang memberi rona terindah
Seindah rona pelangi disenja hari
Malaikat cinta yang selalu menepati janji
Setepat sinar mentari yang hadir di jingga hari
READMORE - Malaikat Cinta

Jumat, 19 Agustus 2011

Noktah-Noktah Biru Senja

Awan mendung menghias angkasa
Angin senja bertiup membringas
Menerbangkan angan berlari mengejar
Diantara pucuk-pucuk cemara yang datang menyapa
Pada noktah-noktah biru senja
Masih berbisik diantara dahan membelai
Gaung indah pun mengalun
Mengetarkan noktah-noktah biru senja
Menebar pesona
Terbang bersama senyuman manis sang burung malam
Menjemput malam gelap mengalir
Diantara noktah-noktah biru senja
Masih menempel didinding malam
Luapan rasa yang lama terpendam
Menyanyi merangkul dalam kelam
Awan mendung masih bergayut
Namun terasa kian memudar
Berganti temaram cahaya bulan
Menghapus noktah biru disenja kelabu
READMORE - Noktah-Noktah Biru Senja

Selasa, 16 Agustus 2011

Anganku Menembus Sanubarimu

Ketika anganku menembus sanubarimu
Bergetar menahan gejolak rasaku
Mengalir menghias di cakrawala cinta
Bergidik bulu memandang ronamu
Tiada indah seindah cahayamu
Masih bersandar disisi bahtinku
Merangkul raga dalam heningmu
Saat anganku menembus sanubarimu
Terpacu oleh gairah melecut biru
Dinding hatimu tak terasa menyentuh sanubariku
Tiadalah terasa meraba sendu
Ratapan angin memanggil jiwa sunyiku
Kian terasa hatiku merasuk sukmamu
Biarkan anganku menembus sanubarimu
Tangis menjalar disisi batinku
Senyap mendera dalam sadarku
Bermain menari dalam luka sanubariku
Masih jua kau asami hatiku
Saat raga mulai menjauh darimu
Biarkan hatiku tetap berada disisi hatimu
READMORE - Anganku Menembus Sanubarimu

Senin, 15 Agustus 2011

Asa Di Ujung Senja


Dalam hening senja nan sunyi
Diujung hari meniti sepi
Dalam lorong hati yang berkata-kata
Bukan ingin kau hadir jadi penawar rindu
Bukan ingin kau hadir hapus air mata pilu
Bukan ingin kau hadir balut luka hatiku
Bukan ingin kau kembali memberi rona indah dalam hidupku

Bukan ....
Bukan ingin kau kembali

Ingin kulihat senyum bibirmu
Penyejuk dahaga dalam jiwaku
Pemberi kekuatan dalam hidupku
Jadi penyuluh dalam gelapku
Asa di ujung senja
masih mungkinkah aku melihat
Senyum bibirmu yang masih melekat
Direnta usiaku yang kian dekat
READMORE - Asa Di Ujung Senja

Senin, 08 Agustus 2011

Gerimis Senja Di Mojotengah

Senja terus bergulir
Awan hitam tampak menggulung
Pekat malampun sambut hadirnya
Senja itu gambaran hati sang gadis
Menangis pilu meratap sayu
Menatap tak percaya
Hati pilu penuh lara
Kemana kini ia kan cari
Tambatan hati labuhan jantung
Pelipur lara penghibur sukma
Kemana ia akan merapat
Disaat lelah ia berlayar
Kasih telah tinggalkan kini
Tak peduli ia akan sekeping hati
Menangis Senja rindukan pelangi

Pemberi rona sepanjang hari
Ia pun kini telah pergi
Tinggalkan senja seorang diri
Grimis senja masih menguyur
sisakan luka perihkan dada
READMORE - Gerimis Senja Di Mojotengah

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kuncup Mekar Layu Binasa

Tuan semaikan kuncup-kuncup bunga
Tuan taburi penuh rasa cinta
Tumbuh menghijau di dalam dada
Kuncup bunga kini merona

Namun apa hendak dikata
Tak sedikitpun tuan tinggalkan asa
Hanya kenangan membuku di dalam dada

Perih terasa menyiksa jiwa
Kuncup nan mekar berguguran jua
Tuan sudah tancapkan luka
Pada hati sang ratna jelita

Terpaku sang ratna dimalam gulita
Sunyikan hati menanti berita
Bilakah tuan datang menyapa
Sirami bunga nan hampir binasa
READMORE - Kuncup Mekar Layu Binasa